Menempati Peringkat Keempat Penduduk Terbanyak, Kebutuhan Infrastruktur Rumah pun Meningkat

 

 

Ilustrasi gambar rumah KPR (pinterest.com/@TriYuniarti)


Padatnya jumlah penduduk di Indonesia tentu tak dapat disangsikan lagi kebenarannya. Berdasarkan data dari Worldometer, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia dengan jumlah 280,56 juta jiwa. Hal ini tentunya akan berdampak pada kebutuhan infrastruktur yang perlu ditingkatkan dan dibenahi agar mampu menampung seluruh umat manusia.


Membahas mengenai infrastruktur menjadi hal yang sangat penting untuk dipenuhi. Sebab, infrastruktur bisa menjadi salah satu penentu kemajuan suatu negara. Tanpa infrastruktur yang memadai, kegiatan perekonomian pun akan mengalami hambatan dan penurunan. Salah satu infrastruktur yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat adalah rumah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, kepemilikan rumah di wilayah pedesaan  meningkat sebesar 1,69% dari tahun sebelumnya yaitu 72,04% menjadi 73,73%. Sementara itu untuk wilayah perkotaan, kepemilikan rumah juga mengalami peningkatan sebesar 0,40% dari tahun sebelumnya yaitu 90,35% menjadi 90,75%. Meskipun demikian, masih terdapat masyarakat yang belum memiliki rumah dan dalam status menyewa atau mengontrak tempat tinggalnya. 


Memiliki Rumah Adalah Impian Setiap Keluarga

 

Ilustrasi gambar rumah (pinterest.com/@Behance)


Rumah sebagai tempat tinggal tentunya menjadi aspek yang sangat diharapkan dan penting untuk dimiliki setiap orang, terlebih yang sudah berkeluarga. Kepemilikan rumah secara pribadi akan membantu meringankan beban finansial atau ekonomi keluarga yang bersangkutan karena tidak perlu membayar sewa yang biasanya dilakukan setiap bulan atau tahun. Dengan demikian, pendapatan yang diperoleh tidak akan berkurang untuk membayar sewa rumah dan dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan lainnya.


Kini, para pemuda atau generasi milenial pun sudah dapat memiliki rumah impian. Sehingga, mereka tak perlu khawatir ketika kelak sudah berumah tangga akan hidup satu atap dengan orang tua mereka. Dengan begitu pula tidak hanya berdampak secara ekonomi, melainkan juga secara mental akan mengurangi perpecahan antar keluarga dan meningkatkan kemandirian para milenial dalam membina rumah tangga karena tidak ada campur tangan orangtua.


Minimnya Pendapatan Bukan Hambatan Memiliki Rumah 

 

Ilustrasi gambar kalkulasi pendapatan (pinterest.com/@pngtree)


Seringkali orang berputus asa dan merasa tidak mungkin bisa memiliki rumah karena penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, biaya sekolah anak, biaya listrik dan lain-lain. Namun, kini hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sebab, pemerintah telah mendirikan sebuah lembaga pembiayaan sekunder untuk membantu mendukung penyediaan kepemilikan rumah layak huni dan terjangkau bagi seluruh keluarga Indonesia.


PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menjadi solusi pemerintah dalam mendukung seluruh keluarga di Indonesia agar dapat memiliki rumah pribadi. Lembaga yang resmi didirikan pada 22 Juli 2005 ini memiliki misi sebagai lembaga pengembang dalam pembiayaan pembangunan perumahan, membangun dan mengembangkan pembiayaan sekunder perumahan secara berkelanjutan dan menyediakan sumber pendanaan dalam pembiayaan, penyediaan dan kepemilikan rumah. 


Membeli atau membangun rumah sendiri tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya Kredit Pinjaman Rumah (KPR) untuk mendukung proses kepemilikan rumah dengan masa angsuran yang terbilang cukup lama. Melalui Kredit Pinjaman Rumah (KPR) akan membantu para keluarga Indonesia ataupun milenial dalam mewujudkan kepemilikan rumah sebagai bentuk persiapan di masa yang akan datang.


Perbankan sebagai sumber pemberi dana bagi nasabah yang mengajukan KPR tentunya memiliki masa likuiditas tertentu dan umumnya berjangka pendek sehingga menimbulkan adanya kesenjangan waktu. Hal inilah yang melatarbelakangi pemerintah untuk mendirikan lembaga pembiayaan sekunder yang khusus bergerak di bidang perumahan yaitu PT Sarana Multigriya Finansial.


Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT Sarana Multigriya Finansial yaitu mendorong penyalur KPR, yang dalam hal ini adalah bank agar menjual hak tagih KPR nya melalui transaksi sekuritisasi untuk meningkatkan efisiensi. Dengan demikian, KPR yang disalurkan memiliki bunga fixed dengan jangka waktu yang lebih lama. PT Sarana Multigriya Finansial juga berupaya menguatkan landasan berdirinya pembiayaan sekunder melalui penguatan dan efisiensi pasar primer.


Investasi Solusi Membangun Ekonomi Negeri

 

Ilustrasi gambar aktivitas orang berinvestasi (pinterest.com/LatinasinBusiness.us)


Dilansir dari laman finance.detik.com, investasi merupakan aktivitas penanaman uang atau modal (aset berharga) dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Investasi ini biasanya dilakukan dalam jangka panjang agar mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal.


Selain melalui KPR, kita juga dapat memiliki rumah melalui alternatif lain yaitu investasi. Berbagai perkembangan yang ada di dunia investasi kini memudahkan bagi siapapun yang ingin menanamkan modalnya dengan jumlah yang tidak mencapai jutaan. Cukup mulai seratus ribuan saja, kita sudah dapat berinvestasi. Ini tentunya cocok bagi seorang investor pemula yang baru mulai memasuki dunia investasi.


Namun, manfaat dari investasi ini dapat dirasakan ketika beberapa tahun di masa yang akan datang. Para pemuda pun dianjurkan untuk mulai belajar investasi demi menyongsong masa depan yang cerah dan mampu memiliki rumah sendiri sebelum berkeluarga.


Untuk mengetahui lebih jauh mengenai investasi dan produk-produk yang tersedia dalam berinvestasi, kamu dapat mengikuti instagram @Inveseries dan @ptsmfpersero yang akan terus memberikan informasi bermanfaat seputar investasi dan produk-produk yang ditawarkannya. Dengan demikian, kamu tidak akan ketinggalan informasinya.


Itulah sekilas informasi seputar infrastruktur rumah dan kemudahan dalam memiliki rumah KPR yang ditawarkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial bagi seluruh keluarga Indonesia. Bagaimana, apakah kamu tertarik?



Referensi :

https://www.smf-indonesia.co.id/

https://www.bps.go.id/indicator/29/2019/1/proporsi-rumah-tangga-dengan-status-kepemilikan-rumah-milik-dan-sewa-kontrak-menurut-daerah-tempat-tinggal.html



 


Komentar