Tren merupakan hal sedang dibicarakan, digemari, ditiru atau digunakan oleh masyarakat saat ini. Sementara itu menurut KBBI, tren berarti gaya modern atau mutakhir. Tren akan selalu ada dan berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu. Tren yang menjamur di kalangan masyarakat bisa dilihat dari berbagai aspek mulai dari gaya hidup, gaya berbahasa, olahraga, hingga fashion. Banyak dari kita yang tak ingin dicap kuno atau ketinggalan zaman sehingga ikut-ikutan tren yang sedang berkembang.
Banyak hal di dunia ini yang perlu menjadi perhatian kita selain tren. Kita perlu tahu tren yang sedang berkembang, akan tetapi bukan berarti kita harus mengikuti setiap tren yang ada. Sebagai bagian dari masyarakat yang bijak, kita perlu memilah dan memilih tren untuk ditiru atau dijadikan contoh sehingga tidak sekedar mengikuti trend yang ada tanpa melihat dampak apa yang bisa ditimbulkan.
Mengikuti tren atau tidak tentu lah menjadi pilihan masing-masing pribadi. Tak ada salahnya mengikuti tren selama masih dalam batas kemampuan dan tak menyulitkan diri sendiri. Namun, lebih baik perlu dipikirkan kembali jika kamu mungkin memilih untuk terus mengikuti tren tanpa melihat akibat dari berbagai sisi dan sekedar tidak ingin dicap kuno atau ketinggalan jaman. Berikut ini dirangkum 5 akibat jika kamu terus-terusan mengikuti trend yang sedang berkembang :
1. Kehilangan jati diri
Mencari jati diri merupakan tahapan kehidupan yang seringkali perlu dilewati kaum yang sedang menuju tahap dewasa. Mencari dan menjadi jati diri sendiri memang tidak mudah. Terkadang, lingkungan menuntut untuk menjadikan diri kita bukan diri yang sebenarnya. Jika kita tidak mengikutinya, kita akan terlihat berbeda dan bisa dikucilkan oleh suatu kelompok.
Misalnya saja tren pakaian dan gaya bahasa. Ketika circle atau pertemanan kita cenderung mengikuti tren yang sedang menjamur, maka mau tak mau kita pun jadi ikut-ikutan untuk sekedar ingin diakui dan tetap diterima oleh circle pertemanan kita meskipun mengikuti tren tersebut sebenarnya tidak kita inginkan. Tentu saja jika hal ini dilakukan terus menerus, akan merugikan diri kita sendiri dan kita akan terjebak dalam jati diri kita yang tak sebenarnya.
Boleh-boleh saja mengikuti tren asalkan tidak menyakiti dan memaksakan diri sendiri demi hanya untuk mendapatkan pengakuan orang lain. Setiap kita itu sudah berharga dengan apa yang kita miliki masing-masing tanpa perlu pengakuan atau validasi dari orang lain.
2. Menjadikan pribadi yang boros atau konsumtif
Keinginan untuk terus mengikuti tren seringkali membuat seseorang kalap mata. Misalnya saja tren fashion. Membeli pakaian untuk mengikuti trend yang sedang berkembang dapat menguras kantong dan menanamkan perilaku konsumtif. Dengan membeli pakaian untuk hanya mengikuti trend dan mengesampingkan kebutuhan tentu akan berdampak pada keuangan kita. Uang yang seharusnya ditabung atau digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting menjadi terbagi untuk membeli pakaian yang sedang tren.
Selain itu, membeli pakaian untuk sekedar mengikuti tren hanya akan memenuhi ruang lemari karena tren pakaian setiap waktu akan selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, lebih baik membeli pakaian sesuai dengan kebutuhan kita dengan melihat kecocokan pakaian tersebut apakah masih bisa dipakai selama beberapa waktu atau beberapa tahun mendatang agar bisa lebih menghemat pengeluaran.
3. Menumbuhkan budaya westernisasi
Tumbuhnya budaya westernisasi atau kebarat-baratan menjadi salah satu akibat yang dapat menjangkiti kaum followers tren. Sebagai kalangan masyarakat yang hidup dengan budaya timur, tak perlu latah dengan ikut-ikutan tren yang mengarah pada budaya kebarat-baratan. Bukan berarti semua budaya barat memiliki dampak negatif, melainkan kita sebagai masyarakat yang memiliki budaya tersendiri perlu untuk bijak dan bisa memfilter setiap tren yang berkembang, termasuk tren yang bersifat kebarat-baratan.
Contohnya seperti tren berpakaian ala orang Barat yang cenderung mempertontonkan tubuh secara terbuka melalui berpakaian you can see. Sebagai masyarakat yang dilahirkan dan hidup dengan budaya timur yang dikenal dengan kesopanannya dalam berpakaian, tentu hal ini tidak cocok untuk ditiru di negara kita Indonesia. Meskipun tanpa meniru orang Barat pun sudah ada yang berpakaian demikian, sebagai bentuk menghargai budaya lokal kita tak perlu mengikuti tren berpakaian tersebut. Apa lagi bagi kaum muslimah, berpakaian terbuka seperti you can see di ruang publik merupakan sebuah pelanggaran yang dapat mencederai agama islam. Meskipun pada hakikatnya, agama tidak dapat dipersalahkan dalam hal ini. Semua adalah tergantung dari manusianya sendiri apakah mau taat pada aturan agamanya atau tidak.
4. Mubazir atau melakukan perbuatan yang sia-sia
Mengikuti tren terus menerus juga menimbulkan kemubaziran. Seperti tren mukbang maupun tren pakaian. Mukbang atau makan makanan dalam porsi raksasa sempat menjadi tren di kalangan masyarakat. Bahkan sampai saat ini mukbang masih dijadikan konten oleh para selebgram pecinta makanan. Secara logika tentu tak mungkin satu orang bisa menghabiskan makanan berporsi raksasa dalam satu waktu yang seharusnya bisa dimakan oleh beberapa orang. Tak hanya itu, fenomena mukbang bahkan bisa membahayakan kesehatan seseorang.
Contoh lainnya yaitu tren pakaian. Pakaian yang dibeli bukan karena memang dibutuhkan, melainkan untuk mengikuti tren cenderung tidak akan bertahan lama dikenakan sehingga ujung-ujungnya hanya akan dipakai sebentar dan berakhir memenuhi lemari pakaian.
5. Burnout
Dilansir dari Help Guide, burnout merupakan kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental karena stres berlebihan dan berkepanjangan. Burnout menjadi dampak yang tak bisa dianggap sepele bagi seseorang yang selalu mengikuti tren. Tren yang sedang berkembang dalam satu waktu bisa meliputi berbagai aspek. Mulai dari tren pakaian, berbahasa, olahraga, plank dan lain sebagainya. Jika tren tersebut selalu diikuti semuanya, bisa menyebabkan kita burnout.
Segala hal yang terjadi di dunia ini bukanlah atas kendali kita. Satu-satunya yang dapat kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Ketika kita selalu mengikuti tren-tren tersebut, berarti kita telah membiarkan dunia yang mengendalikan kita. Hal ini jika terus menerus dilakukan maka akan membuat mental kita lelah.
Oleh karena itu, kita perlu bijak dalam memilih tren yang ditiru dan fokus pada diri kita sendiri. Bukan berarti kita egois atau tidak memiliki simpati terhadap tren yang ada, melainkan fokus kepada diri sendiri berarti kita memberikan ruang untuk diri kita bisa bahagia tanpa pengaruh dari luar dan mampu merespon ketidaksesuaian harapan dengan bijak, sehingga tidak menyalahkan orang lain maupun keadaan.
Itulah 5 akibat yang dapat menimpa, jika kita terus-menerus mengikuti tren yang sedang berkembang. Bukan hanya efek secara finansial saja, melainkan juga mental yang akan terkena imbasnya.
#trend #fashion #dampaktrend #followerstrend #trendeffect
Komentar
Posting Komentar